Desember 31, 2018

Parokialistis dan semacamnya

Dia dengan sebayanya.
Mereka dengan terserahnya.
Dunia dengan serakah ilmunya.
Semesta dengan kesabarannya.

Yang ditakutkan menjadi semakin nyata, kamu tau sendiri ini akan menjadi sulit.
Budaya akan gagal. Peradaban takkan dilanjutkan. Pendidikan serasa percuma.

Kapitalisme terselubung, atas nama adab dan budaya dari opini pribadi.
Sentralisasi sepihak, yang lain tidak boleh tahu, bahkan ada yang sengaja tak mau tahu.
Narasumber anonim, terdigitalisasi tanpa mengikuti alur modern, bukan indie malah cenderung monarki.

Yang diagung-agung, tak mau merenung, sampai jantung sudah penuh dengan relung, karena yang jiwa petarung kini sudah menjadi patung, takut tak bisa mengapung untuk menampung beban saat dijatuhkan ke palung.

0 komentar:

Posting Komentar